Disajikan dengan Berjenis-jenis Lauk, Ini Lho Cerita Dibalik Kultur Nasi Tumpeng

Published on May 8 2018

Nasi tumpeng tidak cuma indah dan sedap melainkan juga kaya makna. Senantiasa ada dalam perayaan selamatan atau syukuran, nasi tumpeng rupanya punya arti filosofis yang cantik.

Perayaan HUT RI tidak hanya identik dengan perlombaan, tapi juga soal menyajikan sajian nasi tumpeng. Simak juga informasi seputar nasi tumpeng jakarta. Sejak zaman dulu, nasi tumpeng ini sering dihasilkan sebagai simbol persembahan. Nasi yang dibentuk kerucut ini melambangkan sebagai gunung yang dulu diandalkan sebagai tempat peristirahatan arwah nenek moyang.

Nasi tumpeng dapat dikatakan juga sebagai bentuk representasi kekerabatan antara yang maha kuasa dengan manusia dan manusia dengan sesamanya. Dalam kitab Tantupanggelaran atau yang disebut dengan kitab dari zaman Majapahit, disebutkan bahwa dikala dikala Pulau Jawa berguncang, Batara Guru dalam konsep Hindu memerintahkan membawa puncak Mahameru India untuk menstabilkan Pulau Jawa dan Jadilah Gunung Semeru di Jawa Timur.

Dampak Hindu di tanah Jawa inilah yang kemudian membuat tumpeng dihubungkan dengan gunung Semeru yang kabarnya jadi daerah para dewa. Selain nasi tumpeng berbentuk kerucut dan melambung tinggi seperti gunung tinggi dengan isian komplementer tumpeng yang juga punya arti. Apabila isian tumpeng disusun horizontal yang memiliki lambang kekerabatan manusia dengan sesamanya. Keragaman lauk paukpun melambangkan kehidupan dunia yang kompleks.

Lauk pauk tumpeng biasanya mewakili elemen asal makanan. Terdiri dari 7 lauk dimana 7 dalam bahasa Jawa disebut pitu. Kata pitu merujuk pada arti pitulungan atau pertolongan. Di dalam tampah tumpeng biasanya terdapat lauk tahu dan tempe bacem, ikan petek, dan kuluban. Padahal di luar tampah disampaikan ingkung (ayam utuh), umbi-umbian, bubur, dan jajanan pasar.

Untuk ayam, biasanya yang diterapkan yakni ayam jantan utuh sebagai lambang menyembah Tuhan dengan utuh dan melepaskan sifat besar mulut manusia. Ikan petek dari laut melambangkan kekuasaan padahal ikan teri menjadi simbol kerukunan.

Sayuran tumpeng yang berisi kuluban juga penuh makna. Biasanya terbuat dari bayam (sejuk ayem), tauge (kesuburan, kemakmuran, hidup gampang), kacang panjang (umur panjang), dan kangkung (fleksibel dan gampang menyesuaikan diri). Ada pula umbi-umbian yang merepresentasikan kesederhanaan dan tak arogan.

Seiring berjalannya waktu, tumpeng telah mulai meninggalkan skor-nilai spiritual aslinya. Sekarang tumpang dijadikan lebih estetik dan dipandang skor gizinya. Karenanya menambahkan sayuran seperti seledri, wortel, dan tomat sudah banyak dilakukan. Lauk lain seperti perkedel, abon, telor sampai serundeng pun ikan asin.

Untuk penyajiannya, tumpeng kecil dapat disajikan untuk 10 orang. Ukuran sedang 20 orang dan ukuran besar 30 orang. Khusus perayaan HUT RI, biasanya nasi tumpeng tidak sekedar jadi suguhan. Menghias nasi tumpeng juga tak jarang diciptakan sebagai pertandingan kreasi ibu-ibu untuk mewujudkan tumpeng yang komplet dengan tampilan indah.

Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe:
Comment on this post